in memoriam

2 komentar
gimana mau berakhir? kalau memulainya saja kita belum pernah
apa yang mau diakhiri? hubungan kita? apa? pertemanan?
gengsi yang tinggi diantara kita kan yang membuat itu semua?
ego kita yang tinggi. atau kita yang merasa kita gak pantas?
tahukah? bagiku kamu sempurna, tanpa cacat, tanpa cela
meskipun aku tau, manusia ga ada yang sempurna, tapi kamu cukup bagiku 
 hatimu, kharismamu, kepedulianmu, kau mampu mengambil hatiku dengan caramu

pelan-pelan memasuki kehidupanku, pelan-pelan kau ubah hariku
hariku, yang monoton tanpa adanya dirimu, tiba-tiba menjadi berwarna. 
kau yang beri warna itu, warna apa saja kau masukkan
kebiasaan kita bersama, bercanda di tiap kesempatan bertemu
hei, taukah kau? bahwa aku seorang yang beruntung bisa bercanda tawa bersamamu
diantara sekian banyak orang yang ada di sekitar kita
dan ketika kau menjadi lebih terkenal di antara sebelumnya
aku sadar, aku bukanlah siapa-siapa
aku hanyalah sebuah bayangan di belakangmu
yang ada di kehidupan lamamu
satu yang kutakutkan, kau melupakanku, melupakan kedekatan kita
dan aku malu, malu menunjukkan kepada dunia
kenapa? karena aku merasa tak pantas!
kau dikenal oleh 6000 orang lebih yang ada disana
dan aku? siapa aku? si trouble-maker yang dikenal dimana-mana karena suka berbuat onar?
kamu anak baik, aku tau, semua guru pun menyanjungmu, bahkan teman-temanku mengidolakanmu
jadi, pertanyaannya ada pada diriku, apalah artinya aku?
dan mungkin aku yang gak peka dengan semua maksudmu.
sehingga kita hanya terpenjara ego masing-masing
seminggu sebelum kamu lulus, seminggu sebelum kamu sibuk-sibuknya
kita jalan berdua, eh beramai-ramai bersama teman-temanmu,
dan aku cewek sendiri disitu, kamu jaga, obrolan basa basi kita ceritakan
memang tak lama, karena sudah malam, tapi taukan? temanmu menggoda kita
dan kita? hanya membuang muka sambil bersemu merah,
aku tahu, karena aku pun melirikmu
dan malam itu, ga terjadi apa-apa.
seminggu kemudian. jauh darimu. yang biasanya setiap hari bertemu,
kini kutahan, kau mengikuti serangkaian syarat lulus,
cuma doaku selalu menyertaimu,
hari terakhir, hari yang bener-bener terakhir, 
menyesal. menyesal kita ga bisa ketemu, 
karena kesalahan informasi yang ku dapat
dan hanya bisa berharap, menunggumu 2 bulan
menunggu kamu daftar kuliah, apa yang kulakukan?
berteriak ku memanggil namamu. kamu pun menoleh, dan kaget melihat diriku, 
kembali nostalgia kita, yang gak sampe 10 menit
kamu dipanggil temenmu, diajak daftar kuliah bareng
sedang aku? aku ada tugas penerimaan murid baru
yasutralah, makin jarang melihatmu, kamu di ospek
dan, kamu kembali ke markas, kembali menjadi seniorku
cuma.. rasanya beda, kamu berubah, yah. berubah jadi lebih menjengkelkan
seolah kita juniormu hanyalah sekumpulan anak manja cengeng yang menyebalkan
ternyata, aku mendengar kabar, kamu berpacar.
ya, berpacar, dengan? seseorang yang aku kenal. kenal baik,
mantannya kk sepupuku, yang kau pacari itu,
lalu? aku harus bagaimana?
hanya bisa menatap dalam pedih, 
dan mengikhlaskan,
didepan semua orang kau menjadi menyebalkan bagiku,
dan bila berdua? oh berubahlah sikapmu itu,
aku gatau apa yang ada di pikiranmu
dan, hari itu tiba, dimana kita bertiga bertemu, (kamu, pacarmu, dan aku)
pulang sekolah. di jalan aku melihat kamu di kejauhan, rasanya? rasanya gak ingin pulang,
balik badan dan pergi, tapi? apa yang bisa kulakukan?
kalo cewekmu memanggilku, tahukah? aku sudah seperti adeknya
ku hampiri kalian, merasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa
dan, kenapa kamu hanya menunduk? menunduk sok sibuk dengan hapemu?
ingin sekali rasanya kau bersikap seperti biasa, seolah tidak terjadi apa-apa
karena, kita saling kenal kak! seenggaknya, cukup sapaan darimu
dan bilang bahwa kita juga kenal, karena dari ekstra yang sama,
mana? aku sudah menguatkan hati untuk mempersiapkan hari itu
tapi? yang kau lakukan? pura-pura tak mengenalku
aku menyayangkan sikapmu, seperti itulah sikapmu? 
yah, tapi yang aneh, saat kita hanya berdua, seolah-olah tidak terjadi apa-apa right?
kau mengajakku bercanda seperti biasa, sayang, aku tak tersentuh dengan sikapmu
sudah ilfeel sejak saat kau pura-pura tak mengenalku, sok galak di hadapan teman-temanku
lulus sma, aku keluar, kembali ke rumah, ke semarang
komunikasi diantara kita? memburuk
move on.


tahukah? 4 tahun kemudian kita bertemu, bahwa rasaku masih sama? getar itu masih ada, dan makin membuatku penasaran, 2012 kita bertemu, kau mengunjungi kotaku, karena ada event, right?
kau makin terkenal sekarang, dan aku? hanya sebutir pasir mungil yang ada di sekitar sepatumu, 
tapi, membayangkan kau masih mengingatku saja sudah bisa membuatku tersenyum
makasih kak :)
makasih atas semua warna yang udah kakak kasih, semua perhatian, semua kepedulian, dan semuanya kak

sesuatu yang gak bisa aku pungkiri, kedekatanku dengan siapapun, selalu ku bandingkan dengan kamu, dan aku hanya diam, karena belum ada yang bisa memenangkan hatiku seperti kamu, kau juaranya kak!
aku percaya, jika memang kita jodoh, suatu saat kita akan bertemu lagi, entah bagaimana caranya :) gapailah mimpi-mimpi kita dulu kak, belum saatnya mundur, aku rasa ini layak ditunggu, kecuali, memang sudah tak pantas untuk ditunggu :)


kamu enggak cakep kok. biasa, tapi, kamu hebat, bisa mengambil hatiku, dengan caramu xD

perlu di garis bawahi ya, aku ga galau, aku sekarang liat realitanya aja. :)

NB : pengeenn banget masang foto kamu disini, apalah daya, aku tak berani, haha :P 









2 komentar

  1. jadi gini rin, dengarlah pepatah "masih banyak ikan di laut" karena dikau tengah mengalami syndrom takmoveonphobia cuman masih berhasrat ini tak apa-apa ... *ngomong apa sih* yang jelas ... salut bisa nunggu, tapi MOVE ON!

    BalasHapus
    Balasan
    1. @pandu : iya ndu.. gue tau masih banyak yang mancing ikan. tinggal gue cocoknya ke kail yang mana. (karena cewe lebih banyak dr cowo, right?) bukan ga move on ya. gue tetep pacaran kok sama yang lain, tapi setengah hati gue udah di miliki dia, jadi gue cuma bisa menatap ke depan. liat realitanya. entah kalo di kehidupan yang akan datang, nothing imposible :D

      Hapus

Mari berkomentar yang baik yaaaa