kemarin, hari ayah 12 november

Tidak ada komentar
postingan ini telat, bukan disengaja, maaf.

Sejak kecil, engkaulah yang selalu memanjakanku, tapi juga menjadikan aku kuat dan kokoh, tak pernah sekalipun kau membiarkan aku tersakiti, oleh lawan jenis tentunya, meskipun kau tahu, teman-temanku kebanyakan selalu cowok. Aku selalu menjadi putri kecilmu yang dengan senang hati kau bawa kemana-mana, berdua saja. Ah, kutahu perasaan mama, pasti ia cemburu karena seringkali kita bermain berdua dengan asyiknya.

you wish!

Tidak ada komentar
kepada kamu yang tak pernah tahu arti berjuang,

tahukah kamu bahwa hidup tidak pernah seindah yang kamu bayangkan?
tahukah kamu bahwa hidup selalu penuh dengan cobaan?
selalu saja ada aral yang melintang dalam sebuah kehidupan?
semua bisa saja terjadi sekalipun itu bukan kau yang menghendaki
tapi kau bisa apa?

kepada kamu yang selalu berbuat dalam kesia-siaan,

sudah puaskah kamu dalam menjalani kehidupan ini?
sudah berpikirkah atas apa yang kamu kerjakan selama ini?
apakah ada manfaat dari apa yang sedang kamu kerjakan ini?
sudahkah tujuan hidupmu tercapai? atau sebentar lagi akan tercapai impianmu?

atau malah yang kau lakukan hanyalah berdiam diri dan berharap impianmu terwujud sendiri?
you wish!

Berhasilkah Kamu Melewati Ujian Pra-Nikah?

32 komentar


Banyak orang bilang menikah itu nikmat, menikah itu asyik, menikah itu blablabla (yang indah-indah), tapi hal itu tidak terjadi pada diriku, Ajeng. Coba deh, sebelum nikah apa ga ribet ngurusin tetek bengeknya  yang disebut sebagai persiapan nikah? aku cerita awalnya ya...

Rencana pernikahan yang sudah kususun selama setahun terakhir kurang lebih, tidak semuanya sesuai mauku. Bagaimana tidak, aku sudah mempersiapkan ini itu, tetapi karena kondisi yang ada aku tidak bisa dengan seenaknya memaksakan kehendakku, ada hal-hal yang sedang kupertaruhkan di sini. Setaun yang lalu ketika "calon imamku" datang melamarku dan membicarakan pembicaraan antar orang tua, aku senang, bahagia. di sepakati setahun kemudian pernikahan ini dilangsungkan, calon imamku tak sabar menunggu rupanya. karena yang dijadwalkan setahun atau dua tahun lagi. Setelah pembicaraan itu, aku mulai menyusun konsepnya bersama dia, cuma karena pekerjaannya yang mengharuskan kita tak bisa bertemu atau berkomunikasi dengan baiklah yang membuatku rela mempersiapkan sendirian, terlebih karena calon imamku itu termasuk orang yang mengikuti terserah apa kata mauku. Sudah kususun dengan apik bagaimana inginku di hari bahagiaku yang hanya sekali seumur hidup. ya, aku akan bersama dia selamanya. Aku ulangi, SELAMANYA. karena aku yakin, kita itu jodoh, dan tuhan menggariskan sesuatu untuk cerita kita nanti.