kemarin, hari ayah 12 november

Tidak ada komentar
postingan ini telat, bukan disengaja, maaf.

Sejak kecil, engkaulah yang selalu memanjakanku, tapi juga menjadikan aku kuat dan kokoh, tak pernah sekalipun kau membiarkan aku tersakiti, oleh lawan jenis tentunya, meskipun kau tahu, teman-temanku kebanyakan selalu cowok. Aku selalu menjadi putri kecilmu yang dengan senang hati kau bawa kemana-mana, berdua saja. Ah, kutahu perasaan mama, pasti ia cemburu karena seringkali kita bermain berdua dengan asyiknya.
Sejak kecil, kebersamaan denganmu merupakan suatu kelangkaan bagiku dan mama, bagaimana tidak? bila kita kadang hanya bertemu sebulan setelah setahun engkau pergi meninggalkan kami dan rumah kita untuk bekerja? sulit sekali menerima, di saat teman-teman sebayaku selalu membanggakan kebersamaan mereka dengan ayah mereka di akhir pekan, dan aku? hanya di rumah menemani mama sambil menunggu telpon darimu jika kau sedang di darat atau main dengan teman-teman sekitar rumah. 

Hal yang paling aku tunggu adalah pesawat, karena saat itu mama akan keluar rumah dan selalu bilang "hore papa pulang, dadah sana sama papa, yuk makan, nanti dimarahin papa kalau belum makan". Dan aku akan dengan semangat makan karena aku tahu engkau akan menemuiku sebentar lagi, walaupun itu hanya kebohongan-kebohongan kecil mama agar aku mau makan.

Aku tak pernah melihatmu lemah, sejujurnya engkau akan selalu terlihat kuat di depanku, sekalipun aku tau kau rapuh. berkali-kali aku kehilangan orang kesayangan, dan engkau tak pernah menangis, setidaknya di hadapanku. kehidupan di atas dan di bawah sudah pernah kita rasakan Pa, aku harap hal itu yang membuatku lebih dewasa lagi, dan akan selalu ku ingat perjuanganmu saat itu Pa, dan kedendamanmu terhadap orang-orang yang memandang sebelah mata terhadapmu, hanya karena kau mau yang terbaik untukku, anak pertamamu ini. 

maaf pa, aku mungkin terdengar jahat. bahwa aku selalu menceritakan mama dan ibu di blog ini, tapi belum ada cerita tentangmu. 

Maaf Pa, aku belum bisa membanggakanmu.
aku belum bisa dewasa, menghadapi hidup layaknya wanita dewasa lainnya.
aku masih saja berlindung dalam hangatnya pelukanmu. 

Pa, terimakasih telah menjagaku selama 22 tahun ini.
Terimakasih telah selalu menjadi malaikat penolongku. 
Terimakasih telah menyayangiku
Terimakasih telah mempercayakan aku.

dan yang terpenting, Terimakasih telah menjadi sosok ibu dan ayah bagiku selama 8 tahun.
aku tahu itu berat buatmu Pa, dan aku masih saja selalu egois memikirkan kepentinganku sendiri. 
terlalu asyik bermain dalam duniaku sendiri. 

Selamat Hari Ayah Nasional Pa, maaf telat. seandainya kau membaca tulisan ini, pastikan kau merasa anakmu menyayangimu, dan sangat bangga terhadapmu :'). Love you, Dad.

Beh, liat ke mana Beh? :P



Taruna gantengkuuu... uwuwuwuw :* kenapa perutmu tak se"RATA" dulu? :(



Tidak ada komentar

Mari berkomentar yang baik yaaaa