buzz
Baik, saya akan coba lagi...
Mengapa notes ini mempunyai title seperti di atas? Karena, setelah mendengar cerita (lebih tepatnya curahan hati) beberapa teman, saya merasa berkewajiban untuk segera menulis apa yang ingin saya ungkapkan kepada mereka, dan semoga bermanfaat pula bagi anda.
IPK tidak sesuai dengan apa yang ada dalam bayangan. Terdengar mengerikan-kah? Maaf, bagi saya pribadi, haL tersebut terasa biasa saja. Mungkin karena saya juga belum pernah merasakan IPK yang saya dambakan (jujur :D). Pada awalnya, dulu, saya merasa ketakutan atas nominaL yang 'beda' dari sahabat-sahabat saya. Dan alhamdulillah, saat saya merasa terpuruk, ada training motivasi yang tak sengaja saya ikuti. Itu pengalaman training pertama saya.
Di sana, sang trainer mengungkapkan sejumlah rangkaian kata, yang terekam di otak kira-kira seperti ini...
"IP keciL? kurang memuaskan? Tidak perlu khawatir... Karena hidup sendiri tak hanya untuk memperoleh IP... Jangan takut, IP keciL bukan lantas dunia akan runtuh... Masih banyak haL yang bisa kita lakukan. Allah itu maha adiL. Dia tidak memberikan otak kiri semua orang dengan kekuatan yang sama. Dan Dia, tidak memberikan kesempurnaan pada orang yang otak kirinya berjalan baik. Pasti, ada satu atau dua kekurangan. Begitu pula dengan anda, yang mungkin kebetulan IP-nya tidak seperti yang anda inginkan. Pasti ada, beberapa kelebihan yang (mungkin) belum anda sadari sepenuhnya... Jangan sia-siakan hidup hanya untuk memperoleh IP maksimal, padahal selama kurun waktu kuliah, kita tidak pernah mendapatkan haL yang lain... IP sekian tidak perlu dikhawatirkan, yang penting anda punya "sesuatu" yang anda dapatkan selama ini... Memang, akan lebih bagus lagi, jika keduanya berjalan secara seimbang.. Namun, tolong dicatat.. Cari pengalaman sebanyak-banyaknya sebelum anda lulus, jangan sampai ketika lulus, anda baru mencari pengalaman. Usahakan, setelah lulus nanti, anda yang akan membagi pengalaman..."
Yaah, sedikit haL yang paling terekam selama dua jam training berjalan. Hal ini lah yang selalu saya tanamkan, agar saya bisa bangkit setiap kali saya merasa tidak percaya diri atas IP yang 'hanya' segitu. Apakah saya menulis ini untuk membahagiakan diri sendiri? Iya, anda boleh berfikir seperti itu. Karena, saat saya mengatakan beberapa kata untuk memotivasi teman saya, saya pun ikut termotivasi atas kata-kata yang saya ungkapkan sendiri.
Kuliah kan menjadi prioritas utama?
Iya, saya pun mendudukkan kuliah menjadi salah satu jajaran prioritas atas. Akan tetapi, ketika sebuah tempat kerja yang anda lamar menerima berkas lamaran anda, IPK akan dilihat di nomor sekian. Yang menjadi salah satu pertimbangan kuat adalah Pengalaman organisasi / pengalaman apapun yang pernah anda jalani. Karena, hal itu menentukan, apakah anda bisa bekerja dalam tim, atau tidak.
Sekarang, silahkan beritahu kepada diri anda sendiri, kelebihan apa yang anda punya? Catat haL itu baik-baik, kemudian kembangkan... Kelebihan itulah yang membedakan anda dengan orang lain... Sehingga, meskipun nominal IP tidak membanggakan bagi kita, tapi kita punya sesuatu yang 'lebih' untuk dipegang, dan menjadi landasan karakter kita, menjadi modal awal untuk kita...
Nah, sekarang apakah anda Masih takut dengan masalah IPK???
Berarti, anda masih harus membaca notes ini sampai akhir.
Dunia ini luas. Bukankah begitu??? Ya... Dunia ini sangat luas sehingga sangat disayangkan ketika anda merasa dunia anda hanya sesempit kampus tempat anda mencari teori, dan sedikit praktek. Kawan sayang, jika anda melihat kampus anda adalah sebagai tempat istimewa, satu-satunya wahana anda belajar, maaf, anda harus merasa kasihan pada diri anda sendiri, sekarang juga.
Belajar tidak harus dengan duduk di kursi kuliah, mendengarkan dosen menerangkan sesuatu, mencatat, lalu mengerjakan apa yang di perintahkan. Tetapi, belajar juga bisa kita lakukan di dunia luar kampus, dimana kita mengalami pahitnya gagaL, dimana kita merasakan dahsyatnya perbedaan pendapat, dimana kita didebat, mengusulkan sesuatu dan ditolak, melakukan kesalahan, dimana kita dapat mengecap rasa haru ketika perjuangan kita berhasil, dimana kita tersenyum bangga saat mendapat apresiasi, saat kita tau manisnya dihargai, asyiknya memahami banyak sekali karakter orang, dan semua hal itu belum tentu akan kita dapatkan dikampus..
Kawan, tidak akan pernah saya pungkiri bahwa saya juga ingin mempunyai IPK yang 'bersinar'. Namun, saya yakin, haL itu akan datang kepada saya, kalau tidak sekarang, mungkin nanti, atau esok... Mungkin, Tuhan merasa bahwa kita tidak pantas mendapatkan nilai baik, tapi Dia merasa kita pantas mendapatkan nilai sempurna, hanya saja, saat-saat itu belum diserahkan pada kita.
Pada saat penantian inilah, kita harus mengejar hal lain. Hal yang akan menjadi sesuatu, yang membedakan diri kita dengan diri mereka. Hal yang membuat kita percaya diri bahwa kita punya sesuatu yang pantas dibanggakan, hal yang harus segera kita perkuat, saat ini juga...
Anda pernah gagal? Itu hal biasa... Selalu bisa bangkit dari kegagalan, itulah hal yang luar biasa...
Semoga bermanfaat,
eL-az 0702'10
of course we can...
The casino with roulette machines | Vannienailor4166 Blog
BalasHapusCasino roulette game is one of the most https://sol.edu.kg/ popular casino games in Malaysia. It poormansguidetocasinogambling offers the latest games with the casino-roll.com best odds, with filmfileeurope.com big payouts https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ and easy