Mendung menggelayuti kota ini. Aku
hanya bisa duduk terdiam sambil memandang ke luar jendela menatap langit yang
berselimut mendung. Tak lama kemudian, tetesan hujan membasahi kaca jendela
itu, terus kupandangi sembari menyesap hot
chocolate yang sudah hampir dingin yang kupesan dari tadi. Setiap melihat
hujan, kenangan tentangmu terus menerus berkejaran seolah ingin melompat
keluar, aku teringat ketika kamu duduk di sisiku dan kita asik bercengkrama
berdua. Aku pun tersenyum kecil.
Aku memang bukan pencerita yang
baik,. Aku hanya penikmat cerita, cerita tentang kamu terutama. Setiap
bersamamu otakku sudah mengetik sendiri cerita tentang kita berdua, lucu bukan?
Bagaimana aku bisa sebegitu tertariknya kepadamu, segala sesuatu yang tentang
kamu mampu membuatku semakin ingin tahu tentangmu.
Aku teringat bagaimana dulu dirimu
melindungiku, bagaimana dulu dirimu menginginkan tawa keluar dari bibirku,
bagaimana dulu dirimu panik ketika aku marah, dan bagaimana dulu kamu
memperlakukan aku. Atau mungkin bagaimana kamu menyembunyikan perasaanmu
sebegitu pintarnya, hingga aku pun tak bisa menebaknya, atau apakah aku yang
terlalu cuek dan gak peka dengan perasaanmu? Entahlah.
Sekarang, dunia kita sudah semakin
berbeda, semakin jauh, kehidupan dan kesibukan kita pun tak bisa dikatakan sama
tetapi ada hal yang selalu sama, perasaanku. Maaf, aku baru menyadarinya
setelah kamu memutuskan pergi dan meninggalkan kisah masa SMAmu begitu saja.
Bagaimana dirimu sekarang? Suka berkeliaran
di sosial media ya? Tapi aku tahu, kau tak mengacuhkanku. J
Tidak ada komentar
Mari berkomentar yang baik yaaaa