Pada akhirnya, teman itu seleksi alam. dia yang dekat padamu sekarang, jagalah. karena tidak selamanya pertemanan kalian akan abadi. sahabat? dia yang lolos dalam ujian seleksi alam itu sendiriTema arisan kali ini diajakin sama Mbak Nurul dan Mbak Tina utntuk ngomongin sahabat. setelah dapet tema itu, akupun bingung sebentar, mau nulis siapa dan gimana?
aku punya 2 teman masa kecil yang masih berhubungan sampai sekarang, apa mereka sahabatku? sejujurnya iya, karena cerita apapun sama mereka selalu tanpa menghakimi, dan bahkan selalu mendukung apapun yang aku lakukan. oh iya, masa remajaku, aku pernah punya sahabat cowok, tapi hubungan kita ga sebaik dulu, ada beberapa hal yang membuat aku dan dia lost contact sampai sekarang, ya, kita pernah menjadi sahabat pada masanya. baca ini juga ya.
memasuki masa kuliah, aku bertemu dengan teman yang sejujurnya bisa memaklumi aku dengan segala polah tingkahku, sekarang, dia sudah menjadi saudaraku, selain diapun, ada beberapa orang lagi yang juga bisa menjadi sandaran dan pengingatku, mereka selalu sedia merelakan waktunya untukku, dan mereka yang selalu bertanya kenapa serta tak segan membelaku saat aku sedang dalam masalah dengan salah satu teman baikku yang juga teman baik mereka.
memasuki masa kuliah, aku bertemu dengan teman yang sejujurnya bisa memaklumi aku dengan segala polah tingkahku, sekarang, dia sudah menjadi saudaraku, selain diapun, ada beberapa orang lagi yang juga bisa menjadi sandaran dan pengingatku, mereka selalu sedia merelakan waktunya untukku, dan mereka yang selalu bertanya kenapa serta tak segan membelaku saat aku sedang dalam masalah dengan salah satu teman baikku yang juga teman baik mereka.
bukan, bukan karena aku meminta mereka membelaku, aku meminta mereka bersikap netral, dan pada akhirnya merekalah yang menentukan sendiri siapa benar dan siapa salah. selain itu, ada juga orang yang kukenal saat KKN dulu, kita beda desa tapi satu kecamatan, yang tak sengaja saat KKN bertemu dalam kepanitiaan expo yang sama, yang akhirnya malah bersahabat sampai sekarang. yah, itulah sekilas perjalananku dengan mereka, sahabatku. sedikit kan? bahkan bisa dihitung dengan jari. ya karena aku ga semudah itu dekat sama orang, cocok-cocokkan. tapi yang curhat sama aku dan menganggapku sahabatnya juga banyak, cuma maaf, mungkin aku yang terlalu selektif dalam memilih sahabat, hehehe.
seperti apapun kamu, sahabatmu akan tetap membela, memercayai, dan mendukung apapun yang kamu lakukan, walaupun mereka tak setuju dengan pilihan yang kamu pilih, mereka mendukung sebisanya, ketika kamu sudah dibilangin dan tetap membandel dengan keras kepalamu.aku sendiri menyadari, keegoisan dan keras kepalaku sangat tinggi, sehingga biasanya ketika aku meminta saran dari mereka, aku akan tetap memilih caraku sendiri untuk menyelesaikannya, tak cuma satu atau dua case. njuk buat apa kamu minta saran in? buat option kedua ketika cara yang aku pilih tak berjalan sesuai harapanku. dan ajaibnya mereka selalu sabar dan ga pernah lelah memberiku dukungan. ya... walaupun aku tau mereka ga sabar2 amat sih :)))
mereka juga ga bermanis-manis sama aku pas cuma ada maunya aja, NGGAK PERNAH BAHKAN. mereka yang paling kampret soalnya, dan selalu jujur apa adanya, menasehati kalo aku mulai melenceng dari jalurku, mengingatkan aku kalau aku salah pilih, bahkan dengan gagahnya membelaku kalau aku dipandang remeh orang lain, mereka yang selalu paham sama kondisi dan situasiku, keluargaku, dan mengerti aku bahkan ketika skripsi gak kukerjakan selama hampir 3 tahun, mereka yang ga pernah lelah menanyai dan membantuku tanpa pamrih. bukan cuma orang yang sekedar basa-basi bertanya mengenai skripsiku lalu menjadikan itu sebagai tolak ukur mereka, bukan. karena mereka ingin melihatku menjadi sarjana seperti mereka, itupun setelah sidang skripsi komentar mereka "Loh, akhirnya jadi kamu lulusin juga? ga jadi DO dong, yaahh,,," padahal revisi, jurnal dan edit2 sampai itu skripsi dijilid itu ya dibantu mereka,
Teman itu bisa menjadi saudara, tapi nggak ada saudara yang menjadi teman.quote singkat ini dipersembahkan oleh my first love. yeah, ayahku bilang begitu sama aku di masa dulu, dan aku memahami artinya sekarang. :)
semoga, persahabatan kita tetap utuh ya, walaupun kesibukan dan jarak menyapa, kita tetap saling ada, kan?
temen masa kecil, kenal dari 1998-1999
dan masih berhubungan dengan baik sampai sekarang
temen masa kecil, kenal dari 1998-1999
dan masih berhubungan dengan baik sampai sekarang
ini, mereka dengan segala kekampretannya,
bahkan untuk foto kaya gini aja aku ga diajak T_T
cih, teman macam apa itu
jaman masih unyu. yang di tengah itu, sudah menjadi saudara.
ke mana-mana selalu sama dia selama 7 tahun. setiap hari, setiap waktu
lebih milih jalan bareng, daripada menghabiskan waktu bersama pacar
#eeeaaaa
temen macam apa yang wisuda nggak ajak2?
udahan ya, cheersss
hahahha sahabat adalah kampret
BalasHapus