Apa sih yang sedang kamu pertahankan ketika
pelan-pelan semua hal yang kamu inginkan tercapai? 2020 ini mengajarkan banyak
hal, kalo tahun-tahun sebelumnya kita dipaksa untuk berlari cepat, 2020
mengajarkan sebaliknya. Pelan tapi pasti, Enggak papa lambat, asal selamat.
Banyak yang kaget dan enggak terbiasa dengan perubahan yang ada sehingga wajar
banget kalau banyak yang enggak siap terhadap pandemi ini. Jujur saja, selama
ini juga masih bertanya-tanya kan kapan ini berakhir dan jelas kita semua
mendambakan beraktifitas seperti biasanya, kerja tenang di manapun berada, tak
perlu takut ketemu teman atau orang lain, dan ya bebas untuk melakukan hal
apapun yang disuka. Tapi, jauh di alam pikiran kita, kita tahu, ini tidak akan
sama lagi. Ke depannya, kita akan semakin berhati-hati, mengurangi aktifitas
fisik, dan juga tetap memakai masker ke mana-mana. Ke depannya, orang akan
lebih nyaman bekerja dari rumah atau mencari coworking space dengan sedikit orang daripada harus berinteraksi
dengan orang banyak, dan ya ke depannya akan lebih banyak pertemuan di dunia
digital daripada di dunia nyata dan karenanya, pertemuan offline hanya untuk
orang-orang terdekat atau circle ring 1 saja dan keluarga.
2020 membuat tren baru, bahwa lebih baik mengirim
hampers atau hadiah di hari raya atau ulang tahun ke teman/kerabat kita
daripada memaksakan diri bertemu, 2020 mengajarkan kita untuk lebih mengenal
diri sendiri dan memperbanyak me time
dengan diri sendiri. Merenungi atas apa-apa yang telah dicapai, bahwa mundur
selangkah tidak apa-apa untuk kemudian maju seribu langkah. Yang terpenting,
2020 mengingatkan kita untuk terus bersyukur dan berterima kasih karena telah
diingatkan bahwa kita manusia, sejatinya akan kembali ke sang pencipta,
tergantung bekal apa yang sudah kita persiapkan? Sudah siapkah? Sudah pantaskah
kita bertemu dengan keadaan kita seperti ini? Jika belum, pantaskan!
2020 sudah menginjak akhir tahun, apa yang
kira-kira kita persiapkan untuk menghadapi 2021 ya? Entahlah,
bisa bertahan dengan baik di tahun ini saja sudah merupakan sebuah nikmat yang
enggak boleh putus untuk disyukuri. Tahun ini mengajarkan banyak hal, terutama
dalam hal sabar dan memelankan pace lari, jika tahun-tahun sebelumnya aku
sering bermain-main dan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan passion dan hobi,
tahun ini diminta untuk berpikir realistis dan memperhitungkan sesuatu dengan
matang.
Berjalan pelan dan tetap bertahan adalah kunci
menghadapi hidup di 2020, semua orang fokus terhadap dirinya sendiri sehingga
tidak ada waktu untuk mengurusi orang lain, karena bertahan adalah hal yang
lumayan susah tapi kita yakin kita bisa melewati tahun ini dengan baik.
Empati saat pandemi, apa yang akan kita lakukan
sebaiknya menghindari hal-hal yang memicu risiko besar. Terlalu banyak hal yang
kita hadapi di 2020 hingga akhirnya berkali-kali kita disadarkan ini semua
bukan karena soal uang, bukan.
Pertemanan yang tulus bukan tentang uang, tapi
tentang bagaimana teman tersebut memperlakukan kita, apakah hanya pura-pura? Ataukah
dia berempathy dengan semestinya? Tidak perlu menanggapi apapun, hanya tanggapi
apa yang perlu ditanggapi, 2020 membuat kita sadar tidak semua hal bisa kita
dapatkan dengan mudah.
Lepaskan, berjedalah, jangan lupa untuk
beristirahat.
Semoga menuju akhir 2020 ini membuat kita banyak
berkontemplasi terhadap diri, dan 2021 kita sudah bisa berjalan atau berlari
seperti biasanya,
Xiao!
Ps : mungkin ini tulisan terberat tetapi yakinlah
semua akan membaik setelah ini.
Tidak ada komentar
Mari berkomentar yang baik yaaaa