Hai, gimana nih libur panjangnya? Asik
menikmati liburan di tempat wisata atau memilih masih rebahan aja di rumah?
Kalau aku main keluar rumah sih, tapi enggak lama. Sekadar refreshing aja sejenak, bertemu teman, kemudian kembali menjadi
produktif sambil rebahan.
Di minggu yang dihiasi libur panjang ini pada
inget enggak sih kalau tanggal 28 Oktober kemarin adalah hari Sumpah Pemuda?
Ayo, ayo, inget enggak? Aku ingat dong. Dan bikin aku jadi merenung sejenak, 92
tahun yang lalu, para pemuda di seluruh penjuru Indonesia menyatakan diri untuk
bersatu demi masa depan negeri ini, sementara aku, hmm… apa ya yang sudah aku
lakukan?
2020 ini tahun yang rasanya bikin aku ingin
jungkir balik. Aku yakin bukan cuma aku yang merasakan hal ini, tapi ada banyak
pemuda dan pemudi Indonesia yang merasakan hal yang sama. Ya apalagi masalahnya
kalau bukan karena Covid-19 yang membuat kita semua terjebak untuk mengubah
segala rencana dan berusaha membuat rencana baru yang memungkinkan.
Generasi Penerus Bangsa, Jadilah Kaum Rebahan yang Produktif
Lucu sih ketika di awal masa pandemi, kaum
rebahan mendadak dianggap sebagai pahlawan bangsa. Ya aku yang selama ini
merupakan kaum rebahan, terus terang ada rasa bangga. Tapi ada yang harus
digaris bawahi ya, kaum rebahan itu bukan berarti tidak produktif dan hanya
rebahan aja. Justru aku, kami, tetap bisa menunjukkan produktivitas meski
sambil rebahan.
Aku harus berterima kasih pada yang namanya
teknologi, terutama dengan internet. Berkat adanya internet saat ini, diem di
rumah aja terbukti tidak membatasi aktivitas aku. Aku tetap bisa menjalankan
toko online aku, blog aku, juga akun
media sosial aku. Sampai saat ini, meski berbulan-bulan di rumah, alhamdulillah
aku tetap bisa memiliki penghasilan seperti biasa.
Generasi penerus bangsa itu kaum rebahan? Hei,
kenapa tidak? Kondisi seperti saat ini mungkin memang terasa tidak menyenangkan
dan tidak ideal. Tapi bukan berarti harus patah semangat dan berhenti berjuang
bukan? Kalau dulu, 92 tahun yang lalu, para pemuda dan pemudi bisa bersatu untuk
melawan penjajah, menurut aku sekarang pun kita harus terus bersatu dan tetap
semangat untuk terus produktif dan menjaga negri ini, Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Derasnya teknologi informasi yang ada sekarang
ini memberikan dua sisi yang bertolak belakang sih. Di satu sisi memberikan
kita kesempatan untuk kreatif dalam terus berkarya, tapi di sisi lain, kita
jadi harus berhati-hati dalam menerima informasi apa pun. Ini tantangan yang
cukup berat saat rebahan menurut aku.
Sambil rebahan, tentunya media sosial tak
jarang menjadi sahabat terdekat kita. Belakangan ini media sosia kerap kali
memanas dengan isu-isu yang membuat kita semakin harus berhati-hati dalam
bersikap. Ini PR untuk aku, untuk kami, generasi penerus bangsa. Jangan sampai
kita dipecah belah akibat kemajuan teknologi. Pada setuju kan ya, kawan?
Kaum Rebahan yang Tak
Selalu Rebahan
Kalau dikira kaum rebahan itu hanya selalu
rebahan dan malas-malasan, oh tentu tidak. Kami juga tahu harus tetap bergerak,
berolahraga, dan menjaga pola hidup yang sehat.
Kalian tentunya sudah kenal dengan Sembutopia
dong? Sembutopia merupakan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat Indonesia
untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat, tidak terkecuali generasi penerus
bangsa Indonesia, aku, kamu, kita.
Melihat momen Sumpah Pemuda ini, founder
Sembutopia, Kafi Kurnia mengatakan,”Mpu Peniti, orang yang saya hormati, telah
jauh hari mengetahui bahwa bencana global akan terjadi. Saya sudah lama
diwanti-wanti untuk mengajak generasi muda
selalu menyebarkan hal baik, terkait pola hidup sehat, mengkonsumsi
makanan baik untuk tubuh. Moment ini adalah saat tepat bagi kita bersama untuk
bersama bangkit dan terus semangat menghadapi segala masalah, termasuk pandemi
global.”
Aku setuju banget sih. Sumpah Pemuda merupakan
momen yang tepat untuk mengingatkan kembali agar kita terus bersatu,
menghilangkan segala perbedaan, peduli sesama, terus melangkah bergerak
bersama. Jangan patah semangat, meski tahun ini terasa berat. Aku yakin kok,
kita akan semakin kuat saat melewati masa pandemi ini.
Tetap semangat ya!
Wih semangat sumpah pemuda
BalasHapus